Thursday, July 1, 2010

Sebuah catatan kehidupan (3): - BOB SADINO - Part 2 : Bedah Buku

Taken From my old Facebook's Note (Monday, April 27, 2009 at 2:08am)

Bob Sadino : Mereka Bilang Saya Gila !



Bob Sadino sering dianggap sebagai seorang entrepreneur ikon di Indonesia. Keberhasilannya menjadi pioner di bidang agrobisnis dan agroindustri dengan bendera Kemchiks Group begitu membekas. Pergaulannya yang luas di berbagai kalangan dan kepiawaiannya berkomunikasi pun tak diragukan lagi. Tapi, yang tak kalah menarik adalah gaya Bob dalam berpakaian, berpikir, berkomentar, bersikap, dan bertindak. Inilah komentar publik ; nyentrik, unik, stylish, berkelas, provokatif, kontroversial, berani, sangat merdeka, the real entrepreneur, bahkan fenomenal. Namun, satu kalimat yang mungkin paling mewakili semua pandangan tersebut, seperti yang Bob sendiri katakan, “Mereka bilang saya gila !”
Bob Sadino juga ingin berbagi ilmunya. “Saya tidak ingin mati membawa apapun, jadi ilmu saya juga harus ditinggalkan.”

Mereka Bilang Saya Gila ! Buku ini bukan biografi, tetapi sebuah buku provokasi dan lecutan-lecutan agar orang -terutama kaum terpelajar bergelar sarjana- berani menggeser paradigmanya, bahwa teori tanpa praktik itu nonsense atau nothing. Bahwa, gerakan kewiraswastaan adalah pemicu kebangkitan Indonesia. Buku ini juga membeberkan konsep-konsep orisinil Bob tentang dunia entrepreneurship, Roda Bos Sadino, Lingkaran Bob Sadino, revolusi pendidikan, sandaran-sandaran wiraswasta, seni bisnis, dan sebuah diskusi tentang kepemimpinan nasional ideal di mata seorang wiraswasta sejati

Om Bob (begitu biasa Bob Sadino disapa) menjawab setiap pertanyaan dengan antusias. Bahkan memberi saran-saran yang khas Beliau. Ketika salah seorang penanya diketahui masih berstatus mahasiswa, Om Bob menyarankan agar berhenti kuliah saja. Entrepreneur bukan hal yang bisa dipelajari di bangku pendidikan, hanya bisa dipelajari langsung di lapangan kerja. Kenyataan-kenyataan yang tidak mengenakkan juga bisa menjadikan seorang wiraswasta lebih tangguh dalam dunia bisnis. ” Saya tidak punya kiat untuk menjauhi stress”, begitu jawab Om Bob ketika ditanya kiatnya menghindari stress. Stress justru harus dihadapi dan dinikmati. Menurut Om Bob lagi, sukses adalah titik kecil di atas gungung kegagalan. Jadi, kalau mau sukses, ya harus gagal dulu ! Selain itu, Om Bob juga mengajarkan untuk berbagi. Memberi kesempatan kepada orang lain. “Lebih baik banyak orang punya bisnis kecil daripada hanya ada satu orang punya bisnis besar.”

Belajar Goblok Dari Bob Sadino

Judul: Belajar Goblok Dari Bob Sadino
Penulis : Dodi Mawardi
Penerbit : Kintamani Publishing

Pasti Anda bingung dengan judulnya, 'goblok' kok dipelajari! Awalnya saya juga bingung, tapi setelah bertemu langsung dengan Om Bob (pangilan akrab Bob Sadino), baru percaya bahwa statement itu benar.

Bob Sadino terkenal dengan pengusaha yang 'Nyleneh' gaya dan pola pikirnya. Sejak dari jaman Soeharto, dia terkenal dengan 'kostumnya' yang selalu bercelana pendek. Begitulah cara Om Bob bertemu dengan semua presiden negeri ini.

Di kediamannya di kawasan Lebak Bulus sebesar 2 hektar, dia membuat kami pusing dengan statement-statement nya yang super Nyleneh. Misalnya dia tanya,"Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa Jay?" Spontan kita jawab,"Cari untung om!" Kemudian Om Bob balik menjawab,"Kalo saya cari rugi!"

Dia menjelaskan, kalo bisnis cari untung, apa selamanya untung? Sama juga kalo bisnis cari rugi, apa selamanya rugi? Maknanya adalah, rugi tak perlu ditakuti. Bahkan karyawan Kemchicks (pabrik daging olahan) dan Kemfarms (exportir sayur dan buah) diijinkan untuk berbuat salah. Sampai-sampai ada karyawan yang pernah membuat kerugian US$ 5 juta dan masih bekerja sampai sekarang.

Goblok atau Pintar? Trus apa maknanya belajar 'Goblok'?

Bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam usaha atau bahkan melangkahpun tak berani.

Om Bob bilang, kalo orang 'goblok' itu tak pandai menghitung, makanya lebih cepat mulai usaha. Kalau orang pinter, menghitungnya 'njlimet', jadi nggak mulai-mulai usahanya.

Orang 'goblok' berbisnis tidak berfikir urutan, sedangkan orang pinter, berfikir urut. Orang pintar tidak percayaan dengan orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah tak ada yang dapat menggantikan dirinya.

Nah, kalau orang 'goblok', dia akan mencari orang pintar dan harus lebih pintar darinya, untuk menjalankan usahanya.

Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam untk menutupi kekurangannya. "Ehm, situasi ekonominya lagi down", atau "Pemerintah nggak mendukung saya", kata orang pintar.

Lain hal dengan orang 'goblok', jika ketemu gagal, nggak merasa kalau dia gagal, karena dia merasa sedang 'belajar'.

Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai orang 'goblok' tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal cita-cita.

Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan perencanaan. Buahnya, orang 'goblok' yang jadi bossnya orang pintar.

Itulah adilnya Tuhan menciptakan orang pintar dan orang 'goblok'.

Masalahnya sekarang, siapa yang merasa pintar, siapa yang merasa goblok? Trus, enakan mana jadi orang pintar atau orang 'goblok'? Jika Anda semakin bingung dengan tulisan saya, artinya bagus, berarti Anda mulai ....Goblok!

Kalau Anda emosi, berarti Anda pintar. Itu juga kata orang Om Bob lho..!

Filosofi 'goblok' Bob Sadino dia ibaratkan seperti air sungai yang sedang mengalir. Ketemu batu di depan, ya belok kanan atau belok kiri. Namun seperti air di sungai, kitapun harus siap dikencingi, dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain. Jadi, pilih mana?

GOBLOK atau PINTAR?

"Pengusaha tak harus pintar dalam segala hal. Tapi harus pintar mencari orang pintar"

*PS: lagi baca buku yang ke dua nh ^^v* -> moga-moga kegoblokan gw lebih parah :D

source:
- http://gramediamatraman.wordpress.com/2009/01/27/bob-sadino-mereka-bilang-saya-gila/
- http://www.dakiunta.com/content/belajar-goblok-dari-bob-sadino

No comments:

Post a Comment